Kantung plastik
kresek dan kemasan dari plastik lainnya merupakan
alat pengemas yang paling banyak dipergunakan karena murah, praktis dan mudah
didapat. Tetapi sayangnya kemasan plastik dan kantung plastik kresek
ternyata tidak selalu aman, bahkan berbahaya bagi kesehatan. Beberapa jenis
kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk diantaranya
kantung plastik “kresek” berwarna serta kemasan plastik berbahan dasarpolistiren dan polivinil
klorida (PVC). Juga berbagai kemasan dari plastik lainnya semisal
botol plastik bekas minuman dan lainnya yang kita perlu mengenalnya.
Mbok Darmi, tetangga saya, seorang
janda yang dulunya berprofesi sebagai distributor utama daun pisang untuk
pembungkus untuk hampir seluruh pedagang di pasar tradisional dekat desa gulung
tikar. Padahal usahanya ini dulu mampu menghidupi keluarganya hingga kedua
anaknya lulus SMA.
Mbok Darmi kalah bersaing dengan kantung plastik
kresek berwarna yang dibuat dari plastik bekas dengan riwayat penggunaannya
yang tidak jelas serta melalui proses daur ulang yang tidak terjamin
kebersihannya. Bisa saja plastik tersebut berasal dari bekas wadah limbah
berbahaya. Bahkan proses daur ulangnyapun menggunakan bahan kimia tertentu yang
bisa membahayakan kesehatan. “Pantas saya kalah bersaing, Lha wong dia gak fair
play,” ujar Mbok Darmi sambil mecucu.
Meskipun selama ini belum pernah ada pengaduan atau keluhan mengenai
gangguan kesehatan akibat penggunaan kantung “kresek” sebagai wadah makanan,
namun kita perlu berhati-hati. Kalau mau mewadahi makanan siap santap dengan
plastik kresek sebaiknya dilapisi dulu dengan bahan yang aman seperti daun atau
kertas.
Selain plastik kresek, kemasan plastik berbahan polivinil
klorida (PVC) dan kemasan makanan “styrofoam” juga berisiko
melepaskan bahan kimia yang bisa membahayakan kesehatan. Monomer
styrene yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas bila bereaksi dengan
makanan yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol dalam keadaan panas.
Meskipun bila residunya kecil tidak berbahaya.
Secara umum, kemasan plastik diberikan label-label
sebagai berikut:
1.
PETE atau PET (polyethylene terephthalate)
dengan berlabel angka 01 dalam segitiga biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral. Botol-botol dengan
bahan ini direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan dipakai untuk
menyimpan air hangat apalagi panas.
2.
HDPE (high density polyethylene) berlabel angka
02 dalam segitiga biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu.
Direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.
3.
V atau PVC (polyvinyl chloride) berlabel angka
03 dalam segitiga adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini
bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.
Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor
dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk
ginjal, hati dan berat badan.
4.
LDPE (low density polyethylene) berlabel angka
04 dalam segitiga biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek.
Barang-barang dengan berkode ini dapat di daur ulang dan baik untuk
barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang ini bisa
dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
5.
PP (polypropylene) berlabel angka 05 dalam
segitiga adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol
minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik botol ini transparan
yang tidak jernih atau berawan.
6.
PS (polystyrene) berlabel angka 06 dalam
segitiga biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat
minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan
bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem
syaraf. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah
melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk
negara China.
7.
Other (biasanya polycarbonate) berlabel
angka 07 dalam segitiga bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti
botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu
Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon.
Kemasan plastik yang paling banyak dan paling aman
digunakan adalah yang terbuat daripolyethylene (PE) dan polyprophylene (PP)
yang dilabeli terkadang juga dilabeli dengan gambar gelas dan garpu atau ada
tulisan `untuk makanan` atau `for food use`.
Sayangnya masih banyak barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol
ini, terutama barang plastik buatan lokal. Oleh karena
itu, kalau anda ragu lebih baik tidak menggunakannya. Atau menyuruh Mbok Darmi
untuk memulai kembali usahanya sebagai distrubutor daun pisang. Serta tinggalin
kebiasaan teman saya yang biasa menggunakan botol bekas minuman mineral sebagai
tempat air ketika muncak. Bahkan untuk menggodok kopi!
Sumber :
alamendah.org/2009/07/17/mengenal-bahaya-kemasan-plastik-dan-kresek/
No comments:
Post a Comment