Assalamualaikum,
Sobat jumpa lg dgn kami, Zea Nua Adventure. Apa kabar? Kami doakan sobat semua dlm keadaan sehat dan bahagia selalu.
Sobat, ini adalah pengalaman terunik dan terheboh kami saat mendaki gunung. Bagaimana tidak sob, pendakian kali ini selain orang dewasa juga diikuti anak-anak usia sekolah dasar baik laki maupun perempuan. Hal unik lainnya, orang tua dari anak-anak rela antar dan menunggu kepulangan anak2 nya di kaki gunung. Wow. Keren kan sob?
Sobat, ada banyak pengalaman dan hal unik yg terjadi selama pendakian kali, scrol sampai bawah ya!
Setelah dirasa ckup persiapannya, kami langsung tancap gas sob. Dari tempat kumpul tadi kami menuju ke arah utara. Medannya menanjak. Nah sob, inilah kekonyolan sekaligus keseruan pertama kami sob.
Harusnya, dari meeting point tadi kami bergegas ke arah timur sob, langsung menuju target. Tapi kami malah ke utara menyusuri bukit di kaki gunung wongge. Haha.. Ampun dah!
Dan inilah yg terjadi. Kami kehilang track. Abang Tam, pemandu kamipun tak tau. Fix, kami nyasar.
Akhirnya, kami memilih untuk "potong kompas" menerobos semak belukar dan tumbuhan lainnya.
Terhitung 4-5 kali kami berhenti untk mencari jalur pendakian yg aman utk semua peserta.
Sobat, meski sdh berjalan lebih dari satu jam, semua peserta terlihat enjoy tak ada kepanikan yg terlihat di wajah mreka. Bahkan canda tawa terus menghiasi selama pendakian. Mantap!
Akhirnya setelah hampir 1 stengh jam nyasar sana sini, kami tiba juga di lokasi tujuan.
Memang bukan puncak yg kami tuju, tjuan kami adalah punggung gunung kengo dr arah barat.
Jarak lokasi mnju puncak skitar 50mtran. Inilah spot terbaik menikmati kota ende. Tempat yg cocok utk berkemah menikmati sunset dan bebintang di malam hari.
Semua peserta terlihat gembira. Tujuan tercapai. Lelah terbayarkan.
sobat, utk perjalan turun, kami memerlukan waktu 30-40 menit, hanya sepertiga dari total waktu saat mendaki. Sejatinya inilah waktu normal utk mendaki gn. Kengo.
Tiba di tempat di kaki gunung kami lgsung disambut gembira oleh pr orang tua yg sedari tadi menunggu anaknya pulang. Gelak tawapun kembali pecah.
No comments:
Post a Comment