Berjalan, Mendaki, Melintas dan Menikmati Setiap Pesona yang Disuguhkan Alam

Monday, 13 November 2017

Ke Puncak Gunung Iya Bersama Komunitas Pencinta Alam Ende


Assalamualaikum sobat, Salam Lestari! Apa kabar semua? Kami berharap sobat semua dalam keadaan baik, damai, sejahtera dan aman sentosa :D

Yap, kami nongol lagi nih, setelah hampir setahun tak ada kabar, hilang dari peredaran (lagi cari wangsit soalnya, nyari ide biar bisa nulis di blog ini hehe..). Kali ini dengan cerita sedikit berbeda dari biasanya, karena diajak oleh salah satu sahabat kita dari KPA Sahabat Einstein.


Sobat alam, lebih dari satu setengah tahun lamanya kami tak pernah melakukan petualangan lagi. Kalo sobat perhatikan postingan kami di blog ini, terakhir kali kami melakukan petualangan pada bulan April tahun lalu, saat kami bermalam di Gunung Iya. Yap, itu berarti sudah 19 bulan kami tidak mendaki lagi. Mimin  sendiri ketika mendapat ajakan nanjak bareng, langsung lari pagi 2 hari berturut-turut. Maklum, medan iya begitu menguras tenaga dan konsentrasi, apalagi untuk manusia seperti kita yang sudah terlalu lama bersemedi di tengah kota haha...

Pada awalnya dari kita bersedia berpartisipasi 3 orang, tapi karena satu dan lain hal, di hari H, mendadak teman-teman tidak bisa ikutan nanjak. Akhirnya mimin sendiri yang mewakili Ze’a Nua.

Jujur ini adalah pendakian yang berat bagi mimin pribadi, sama halnya saat pertama kali pendakian, begitu menguras tenaga. Ternyata, memang benar kata orang, umur dan keadaan gak bisa bohong hehe.. Sumpah, teman-teman yang lain sudah di atas, mimin masih saja di bawah, udah gitu jalannya kayak keong (Maklum bro udah jadi ayah sekarang hehe). Untungnya gak diketawain sama yang lain. Atau jangan jangan ketawanya dalam hati? Waduuhh... malu!

Mengambil star sekitar pukul setengah 7 pagi, kami tiba di puncak Iya sekitar pukul setengah 9 pagi. Kurang lebih dua jam waktu kami butuhkan untuk mencapai puncak. Sejatinya bisa lebih singkat mengingat saat pendakian berlangsung awan hitam menaungi kami. Tak ada kontak langsung dengan sinar mentari yang menyengat. Namun, tetap inti pendakian bukanlah waktunya tapi keselamatan dan kenikmatan selama perjalanan sampai berada di puncak :D

Semua orang pasti setuju, bahwa berjumpa dan bercengkrama dengan sahabat baru yang punya hoby dan kegemaran yang sama adalah suatu kesempatan istimewa, apalagi ditambah dengan kehangatan dan keakraban yang tercipta, seakan mengukuhkan keindahan transformasi pengetahuan dan pengalaman yang terjadi diantara sesama.

Inilah yang terjadi saat kami berada di Puncak Gunung Iya. Inilah yang kami rasakan, saat setiap pribadi maupun kominitas merasa harus menghargai satu sama lain. Tak ada senioritas disini! Tapi waktu tak pernah berbohong mengajarkan kita arti sebuah pengalaman hidup.


Berikut adalah sekelumit kisah kami dalam lensa kamera, bersama teman-teman hebat dari komunitas sahabat einstein dan green90 backpaker.











































































































No comments:

Post a Comment