Assalamualaikum
sobat, Salam Lestari! Apa kabar semua? Kami berharap sobat semua dalam keadaan
baik, damai, sejahtera dan aman sentosa :D
Yap,
kami nongol lagi nih, setelah hampir setahun tak ada kabar, hilang dari
peredaran (lagi cari wangsit soalnya, nyari ide biar bisa nulis di blog ini
hehe..). Kali ini dengan cerita sedikit berbeda dari biasanya, karena diajak
oleh salah satu sahabat kita dari KPA Sahabat Einstein.
Sobat
alam, lebih dari satu setengah tahun lamanya kami tak pernah melakukan
petualangan lagi. Kalo sobat perhatikan postingan kami di blog ini, terakhir
kali kami melakukan petualangan pada bulan April tahun lalu, saat kami bermalam
di Gunung Iya. Yap, itu berarti sudah 19 bulan kami tidak mendaki lagi.
Mimin sendiri ketika mendapat ajakan
nanjak bareng, langsung lari pagi 2 hari berturut-turut. Maklum, medan iya
begitu menguras tenaga dan konsentrasi, apalagi untuk manusia seperti kita yang
sudah terlalu lama bersemedi di tengah kota haha...
Pada
awalnya dari kita bersedia berpartisipasi 3 orang, tapi karena satu dan lain
hal, di hari H, mendadak teman-teman tidak bisa ikutan nanjak. Akhirnya mimin
sendiri yang mewakili Ze’a Nua.
Jujur
ini adalah pendakian yang berat bagi mimin pribadi, sama halnya saat pertama
kali pendakian, begitu menguras tenaga. Ternyata, memang benar kata orang, umur
dan keadaan gak bisa bohong hehe.. Sumpah, teman-teman yang lain sudah di atas,
mimin masih saja di bawah, udah gitu jalannya kayak keong (Maklum bro udah jadi
ayah sekarang hehe). Untungnya gak diketawain sama yang lain. Atau jangan
jangan ketawanya dalam hati? Waduuhh... malu!
Mengambil
star sekitar pukul setengah 7 pagi, kami tiba di puncak Iya sekitar pukul
setengah 9 pagi. Kurang lebih dua jam waktu kami butuhkan untuk mencapai
puncak. Sejatinya bisa lebih singkat mengingat saat pendakian berlangsung awan
hitam menaungi kami. Tak ada kontak langsung dengan sinar mentari yang
menyengat. Namun, tetap inti pendakian bukanlah waktunya tapi keselamatan dan
kenikmatan selama perjalanan sampai berada di puncak :D
Semua
orang pasti setuju, bahwa berjumpa dan bercengkrama dengan sahabat baru yang
punya hoby dan kegemaran yang sama adalah suatu kesempatan istimewa, apalagi
ditambah dengan kehangatan dan keakraban yang tercipta, seakan mengukuhkan
keindahan transformasi pengetahuan dan pengalaman yang terjadi diantara sesama.
Inilah
yang terjadi saat kami berada di Puncak Gunung Iya. Inilah yang kami rasakan,
saat setiap pribadi maupun kominitas merasa harus menghargai satu sama lain.
Tak ada senioritas disini! Tapi waktu tak pernah berbohong mengajarkan kita
arti sebuah pengalaman hidup.
Berikut
adalah sekelumit kisah kami dalam lensa kamera, bersama teman-teman hebat dari
komunitas sahabat einstein dan green90 backpaker.
No comments:
Post a Comment