Ahad, 8 Maret ketika pagi
belum begitu tampak terang. Mentari terlihat masih malu-malu menampakkan wujud
aslinya. Kota Ende pun masih terasa sunyi. *Uhuuukk.. mulai dah penyakit mimin
kambuh... sok jadi penyair haha..
Back to topic daah..
Assalamu alaikum, salam
rimba. Apa kabar Sobat semua, baik kan? Semoga saja semuanya dalam keadaan
baik, sehat dan sejahtera. *Yeaahh.. Semangat!
Lanjut cerita yang di atas.
(Jalan setapak menuju Gunung Wongge)
Ahad pekan lalu kami
melakukan pendakian ke Gunung Kengo Ende. Ini adalah pendakian pertama kami di
tahun ini selepas rehat yang lumayan panjang. Gunung Kengo terletak
bersebelahan dengan Gunung wongge. Gunung ini sudah pernah kami “taklukan”
(Ehmm.. bahasanya gak ke-pedean tuh?). Kami mulai star sekitar pukul 05.15,
seperti yang sudah-sudah, titik star kami mulai dari KM 1 Kuzazo , berjalan kaki
melewati sedikit Jalan Mahoni, Jalan Perwira lalu berbelok ke arah Udayana.
(Melewati bebatuan cadas, mencoba trek baru)
(Istrahat dan bercengkraman di puncak)
Kondisi Gunung Kengo ditumbuhi pepohonan rimbun dan permukaan
tanahnya yang gembur. Jalur pendakian menuju puncak terbilang standar, bahkan
boleh dibilang masuk dalam kategori mudah karena treknya sudah terbentuk dan
banyak pepohonan yang rimbun sehingga kita tidak mudah lelah karena kepanasan dan bisa istrahat di
sela-sela pendakian.
(Suasana di Puncak Gunung Wongge)
(Jalan turun)
Tak sampai sejam waktu perjalanan sejak
titik star, akhirnya kami tiba di puncak. Seperti halnya di Gunung Meja
Puncak Gunung Kengo penuh subur ditumbuhi pepohonan, kita tak
leluasa memandang ke arah Kota Ende. Namun meski begitu, kami masih bisa
melihat “sepotong” rupa Kota Ende, tepatnya jalan Eltari dan Bendara H.
Aroeboesman.
(Narsis bareng di atas puncak)
Bagi sobat yang berniat
melihat pemandangan Kota Ende atau ingin berfoto-ria, Gunung Kengo memang
bukanlah tempat yang tepat. Tapi Gunung Kengo sudah pasti jadi tempat terindah
seperti gunung lainnya bagi mereka yang mencintai alam ini, alam Indonesia, sebagai sebuah
pemberian dari Sang Ilahi yang patut disyukuri.
Salam lestari!
#WeAreZeaNua
No comments:
Post a Comment